Teras Utama Domain Afektif untuk Pembelajaran Bermakna dalam Pendidikan Islam [Main Core of Affective Domain for Meaningful Learning in Islamic Education]
Keywords:
Domain afektif, Akhlak dan Tasawuf, Pendidikan Islam, Lataif Quraniyah, Pendidikan Nilai Affective domain, Ethics and Sufism, Islamic Education, Quranic Subtleties, Values EducationAbstract
Pendidikan dalam Islam bertujuan memenuhi tuntutan hidup manusia dan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Ia meliputi ketiga-tiga domain manusia iaitu kognitif, psikomotor dan afektif. Kesepaduan domain kognitif, afektif dan psikomotor dalam pendidikan diperlukan bagi melahirkan pelajar seimbang dari sudut jasmani, rohani, emosi dan intelek sebagaimana yang dihasratkan dalam Falsafah Pendidikan Kebangsaan. Taksonomi Bloom yang sering digunakan dalam dunia pendidikan sekarang sebenarnya lebih memberi fokus kepada domain kognitif. Pun begitu, domain afektif yang melibatkan aspek kejiwaan dan perasaan juga tidak kurang pentingnya. Domain afektif menjadi faktor penting wujudnya pembelajaran bermakna dan kehidupan sejahtera. Meskipun wujud kesedaran mengenai kepentingan domain afektif dalam membentuk pembelajaran bermakna, namun penumpuannya dalam kebanyakan proses pengajaran berlaku secara implisit atau tidak langsung. Kajian kualitatif secara analisis kandungan ini memfokuskan penulisan tentang domain afektif dan pembelajaran bermakna dalam pendidikan. Konsep pembelajaran bermakna yang diasaskan oleh teori konstruktivisme mendukung pencapaian objektif dan tujuan pembelajaran yang mementingkan penghayatan sikap, nilai dan tingkah laku serta proses sosialisasi sehingga berlaku penambahbaikan dalam diri dan kehidupan pelajar. Teras utama bagi domain afektif ditentukan dengan melihat komponen domain afektif yang paling lazim iaitu nilai, emosi, motivasi dan sikap. Dapatan kajian menunjukkan teras utama domain afektif terdiri daripada aspek keilmuan dan pandangan alam, fitrah dan kesedaran bertuhan, kemanusiaan dan kasih sayang, serta fokus keakhiratan dan penyucian hati yang membabitkan amalan tafakkur dan tazakkur sebagai teras unggul dalam pembinaan insan yang holistik. Pembentukan afektif yang mengetepikan elemen ketuhanan dan petunjuk kenabian tidak mampu membawa penghayatan nilai baik yang membawa ketenangan dan kebahagiaan pada jiwa manusia. Kefahaman dan penghayatan kepada elemen utama pembentukan domain afektif ini menjadi asas yang menyediakan pembelajaran bermakna untuk membentuk pelajar yang memiliki jiwa kemanusiaan yakni insan yang bertuhan dan memegang tinggi nilai kesejahteraan sejagat.
Education in Islam aims to meet the demands of human life and achieve happiness in this world and the hereafter. It covers all three human domains namely cognitive, psychomotor, and affective. The integration of cognitive, affective, and psychomotor domains in education is needed to produce balanced students from a physical, spiritual, emotional and intellectual point of view as desired in the National Education Philosophy. Bloom's taxonomy, which is often used in the world of education today, focuses more on the cognitive domain. Even so, the affective domain involving psychological aspects and feelings is also no less important. The affective domain is an important factor in the existence of meaningful learning and a prosperous life. Although there is an awareness of the importance of the affective domain in shaping meaningful learning, its concentration in most teaching processes occurs implicitly or indirectly. This qualitative content analysis study focuses on writing about the affective domain and meaningful learning in education. The concept of meaningful learning based on the theory of constructivism supports the achievement of learning objectives and goals that are concerned with the appreciation of attitudes, values, and behaviours as well as the socialization process so that there is improvement in the student's self and life. The main core of the affective domain is determined by looking at the most common components of the affective domain, which are values, emotions, motivations, and attitudes. The findings of the study show that the main core of the affective domain consists of knowledge and worldview, nature and godly awareness, humanity, and love, as well as a focus on the hereafter and purification of the heart involving the practice of tafakkur (contemplate) and tazakkur (remembrance) as a superior core in building a holistic human being. An affective formation that ignores divine elements and prophetic guidance is not able to bring the appreciation of good values that bring peace and happiness to the human soul. Understanding and appreciating the main elements of the formation of this affective domain becomes the basis that provides meaningful learning to form students who have a humanistic soul, that is, people who are godly and hold high the value of universal well-being.